Jalan raya, setiap hari selalu ada saja berita kecelakaan.
Dari kejadian yang sangat ringan hanya bersenggolan dan bahkan sampai yang
sangat mengerikan merenggut korban jiwa. Beberapa kecelakaan yang merenggut
korban jiwa rata-rata diakibatkan dari hilangnya konsentrasi pengemudi ataupun
kecerobohan. Seperti kasusnya Apriliani yang menabrak para pejalan kaki di
sekitar Tugu Tani dan lagi kasusnya Olivia yang menabrak tiang papan reklame di
jalan Jendral Sudirman karena hilang kendali. Dari kasus tersebut dapat
disimpulkan bahwa kecelakaan tersebut adalah karena faktor "Pengemudi"nya.
Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan konsentrasi pikiran menjadi terpecah saat mengemudi :
Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan konsentrasi pikiran menjadi terpecah saat mengemudi :
(1) Mengetik pesan singkat dan menelpon.
Penyebab kecelakaan terbesar banyak diakibatkan oleh penggunaan telpon pintar. "Sebenarnya, saat menelpon kadar konsentrasi yang berkurang tidak terlalu besar. Nah, yang paling bahaya adalah mengetik pesan singkat," ujar Alvin. Selain memikirkan apa yang hendak ditulis, mata dan tangan terfokus untuk mengetik di keypad. Kondisi tersebut berbahaya karena sangat menyita perhatian. Kalau memang kondisinya darurat, sebaiknya menepi dahulu.
(2) Makan, Minum dan Merokok.
Perilaku ini cukup merepotkan karena harus mengatur tangan untuk bisa memegang makanan atau minuman sambil memegang setir. Dengan begitu, pengemudi tidak bisa melakukan manuver cepat untuk menghindar atau berbelok. Celakanya, ketika minuman atau makan yang dipegang memiliki suhu yang cukup panas sehingga ketika tumpah menimbulkan kepanikan. Bagi perokok, biasanya kepanikan timbul ketika percikan bara api rokok jatuh di tempat yang tidak diinginkan atau terkena badan sehingga kita berusaha untuk mematikannya.
(3) Berinteraksi dengan sistem audio.
Menyetel audio seperti volume dan frekuensi radio, mengganti CD dan mengoneksi USB atau iPod memerlukan perhatian lebih. Meski tidak terlalu repot, tetapi hal tersebut mampu mengalihkan perhatian. Ada baiknya melakukan interaksi tersebut saat berhenti atau minta tolong penumpang sebelah untuk mengaktifkan.
(4) Bercanda.
Jika sekedar mengobrol ringan dengan penumpang memang tidak berbahaya apalagi untuk menghilangkan kepenatan saat menyetir. Nah yang dihindari adalah berbincang-bincang masalah yang cukup pelik atau bercanda menggunakan anggota badan. Ketika melakukan hal tersebut kewaspadaan berkurang sehingga tidak mampu mengantisipasi gangguan dari luar yang bersifat mendadak. Kecenderungannya pengemudi akan lengah ketika bercanda atau bicara serius. Atau jika membawa serta anak, beri mereka kesibukan agar tidak menggangu saat mengemudi.
Sedangkan faktor yang lain adalah secara psikologis, ini penyebab yang mampu mengurangi konsentrasi saat mengemudi, yaitu :
Penyebab kecelakaan terbesar banyak diakibatkan oleh penggunaan telpon pintar. "Sebenarnya, saat menelpon kadar konsentrasi yang berkurang tidak terlalu besar. Nah, yang paling bahaya adalah mengetik pesan singkat," ujar Alvin. Selain memikirkan apa yang hendak ditulis, mata dan tangan terfokus untuk mengetik di keypad. Kondisi tersebut berbahaya karena sangat menyita perhatian. Kalau memang kondisinya darurat, sebaiknya menepi dahulu.
(2) Makan, Minum dan Merokok.
Perilaku ini cukup merepotkan karena harus mengatur tangan untuk bisa memegang makanan atau minuman sambil memegang setir. Dengan begitu, pengemudi tidak bisa melakukan manuver cepat untuk menghindar atau berbelok. Celakanya, ketika minuman atau makan yang dipegang memiliki suhu yang cukup panas sehingga ketika tumpah menimbulkan kepanikan. Bagi perokok, biasanya kepanikan timbul ketika percikan bara api rokok jatuh di tempat yang tidak diinginkan atau terkena badan sehingga kita berusaha untuk mematikannya.
(3) Berinteraksi dengan sistem audio.
Menyetel audio seperti volume dan frekuensi radio, mengganti CD dan mengoneksi USB atau iPod memerlukan perhatian lebih. Meski tidak terlalu repot, tetapi hal tersebut mampu mengalihkan perhatian. Ada baiknya melakukan interaksi tersebut saat berhenti atau minta tolong penumpang sebelah untuk mengaktifkan.
(4) Bercanda.
Jika sekedar mengobrol ringan dengan penumpang memang tidak berbahaya apalagi untuk menghilangkan kepenatan saat menyetir. Nah yang dihindari adalah berbincang-bincang masalah yang cukup pelik atau bercanda menggunakan anggota badan. Ketika melakukan hal tersebut kewaspadaan berkurang sehingga tidak mampu mengantisipasi gangguan dari luar yang bersifat mendadak. Kecenderungannya pengemudi akan lengah ketika bercanda atau bicara serius. Atau jika membawa serta anak, beri mereka kesibukan agar tidak menggangu saat mengemudi.
Sedangkan faktor yang lain adalah secara psikologis, ini penyebab yang mampu mengurangi konsentrasi saat mengemudi, yaitu :
- Mengantuk.
Kurang
beristirahat atau tidur merupakan penyebab utama mengantuk. Selain itu, bisa
juga kebanyakan makan apalagi dilakukan setelah sebelumnya kerja keras atau
berpikir berat. Dan itu biasanya terjadi setelah makan siang dengan kadar yang
berlebihan. Tak heran banyak yang merasa kantuk di siang hari antara pukul
14.00 - 15.00. Sementara secara alami manusia akan merasa lelah pada pukul 6
sore, mengantuk jam 9 malam dan batas maksimum bisa bertahan hingga pukul 2
dini hari.
- Banyak pikiran.
Faktor
ini bisa membuat pengemudi melamun dan memikirkan hal lain yang menjadi beban
pikirannya. Jika tidak bisa melupakan sejenak ketika mengemudi lebih baik
jangan menyetir karena sama bahayanya dengan mengantuk yaang bisa mengurangi
tingkat kewaspadaan.
- Mengkonsumsi minuman beralkohol dan obat terlarang.
Jelas
ini sangat dilarang. Sehebat apapun Anda dalam mengemudi, ketika di bawah
pengaruh obat-obatan dan minuman beralkohol, semua itu tidak ada artinya karena
Anda bisa lepas kendali.
Sangat dianjurkan Pengemudi untuk tidak menenggak minuman berenergi penambah
stamina terlalu berlebihan. Jika satu porsi memang tidak membuat kembali segar
lebih baik jangan dipaksakan. Istirahat merupakan solusi yang terbaik. Karena
jika terlalu berlebihan pada kondisi tertentu badan akan drop karena terlalu
dipaksa tetap aktif.
Sumber : http://tipsotomotifku.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar